Saturday, May 25, 2013

Renungan

MINGGU TRINITAS I
26 Mei 2013

Bacaan    : Yohanes  16 : 12-15
Tema       : Hidup Dipimpin Oleh Roh Tuhan
       
Bacaan ini  berisi wejangan Yesus kepada para murid-Nya, dalam suasana perpisahan. Walaupun Yesus hendak berpisah dengan mereka, Ia menegaskan bahwa akan datang Roh Allah yang diutus bagi para murid. Roh itu selain disebut sebagai "Penghibur" (Yoh 16:7), juga disebut "Roh Kebenaran" (ay 13). 

Kata "roh" diterjemahkan dari kata pneuma yang menunjuk pada spirit/ semangat. Kata "kebenaran" diterjemahkan dari kata aletheia (Eng: truth) yang menunjuk pada hakikat/ esensi kebenaran. Mengacu pada kesejatian.

Bandingkan dengan kata dikaiosune (Eng: righteous) yang mengacu pada praktik hidup yang benar di hadapan Allah. Di beberapa ayat lain kata itu juga diterjemahkan sebagai "keadilan". Artinya, pemilihan kata "aletheia" menjadi penting untuk mengacu pada esensi kebenaran, yang bersifat mutlak. 

Kebenaran (truth) yang menjadi spirit para pengikut Kristus, agar pada nantinya bisa bertindak benar (right). Roh Kebenaran yang akan memimpin para murid "ke dalam seluruh kebenaran". Ungkapan ini menunjukkan bahwa Yesus meyakinkan para murid-Nya, untuk tetap hidup dalam kesejatian, bukan kepalsuan. Roh Allah memiliki sifat membawa orang pada kualitas hidup yang sejati itu.

Saturday, May 11, 2013

Renungan

MINGGU PASKAH VI
12 Mei 2013

Bacaan  : Yohanes  17 : 20-26
Tema     : Persatuan "Buah Roh Kudus Memperbaharui Hidup Umat"


Masalah persatuan di antara para murid ternyata menjadi keprihatinan bagi Tuhan Yesus. Hal ini terlihat dalam doa Tuhan Yesus untuk para murid yang menyiratkan adanya masalah tentang kesatuan di antara mereka.

Ketika bersama dengan Yesus saja para murid tidak waspada dalam menjaga kesatuan, apalagi jika nanti mereka akan berpisah dengan Sang Guru. Sehingga Yesus berdoa bagi para murid sebagai kepedulian dan cinta kasih-Nya sekaligus juga menaruh harapan agar para murid bisa peka serta waspada untuk menjaga kesatuan. 

Doa Yesus tidak hanya ditujukan bagi para murid saja, melainkan juga setiap orang yang percaya kepada-Nya. Hal ini menegaskan bahwa masalah kesatuan dalam kehidupan bersama orang-orang percaya sangatlah rentan. Pertikaian dan perselisihan sungguh dapat merusak kesatuan seperti yang diharapkan oleh Yesus. 

Setiap orang percaya sadar bahwa sebenarnya kuasa Yesus ada dalam diri mereka. Kuasa Yesus yang memberikan semangat persatuan dalam kehidupan bersama orang-orang percaya.